slamat datang


Powered by TV ONE|mansuka.com

penggemar saya

hgggggggggggg

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Minggu, 18 April 2010

the busted









Klik Ganda



















Waimana Blog





Selamat Datang dan berjelajah di Waimana Blog










Custom Search














Friday, December 11, 2009











Monday, September 28, 2009





Asuransi Masuk Desa (AMD)

Sejujurnya saya sendiri kurang paham apa saja manfaat asuransi, meskipun asuransi pernah menunjukkan bukti kepada keluarga istri saya 2 (dua) tahun yang lalu. Pada waktu itu ayah mertua saya mengalami kecelakaan lalulintas yang cukup parah dan ayah mertua akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah 7 (tujuh) hari kepergian ayah mertua, keluarga istri saya kedatangan 2 (dua) orang tamu, salah satunya kami kenal yaitu kepala desa sedangkan seorang yang lain belum kami kenal, setelah perkenalan kamipun tahu siapa sebenarnya orang ini, dan ternyata tamu yang belum kami kenal tersebut adalah seorang utusan dari pihak asuransi. Beliau menjelaskan panjang lebar tentang asuransi kepada istri saya karena istri saya merupakan anak tertua maka istri saya dipercayakan keluarga sebagai pengganti ibu mertua karena masih dalam suasana duka, inti dari percakapan antara kepala desa, pegawai asuransi dan istri saya adalah keluarga (almarhum) ayah mertua saya mendapatkan santunan dari pihak asuransi.

Setelah kepala desa dan pegawai asuransi memohon pamit, barulah istri saya kembali berpikir, bagaimana kami bias mendapatkan santunan asuransi karena sepengetahuan istri saya selama ini tidak pernah mengikuti asuransi apapun. Karena kebingungan istri saya pun sempat berpikir bahwa apakah ini merupakan salah satu cara pelaku tabrakan untuk menggantikan nyawa ayah mertua dengan sejumlah uang ? Istri saya sempat kesal karena apapun harta yang diberikan dan oleh siapapun tidak akan pernah bisa menggantikan nyawa seorang ayah. Namun beberapa hari kemudian kami sekeluargapun bisa menerima dengan lapang dada apa yang telah kami hadapi yaitu kepergian ayahanda tercinta, meskipun sedih namun kami sekeluarga merasa mungkin inilah jalan terbaik untuk ayah mertua saya, hidup dan mati adalah kehendak Yang Kuasa.

Diatas adalah sedikit pengalaman kami sekeluarga dengan sebuah wadah pemberi santunan yang disebut asuransi.

Dengan melihat pengalaman yang pernah kami rasakan seperti yang sudah saya ceritakan di atas, kami baru mengerti manfaat dari asuransi, khususnya asuransi jiwa. Oleh karena begitu pentingnya manfaat asuransi maka sebaiknya asuransi seperti asuransi jiwa ini tidak hanya ditawarkan kepada masyarakat perkotaan saja melainkan juga masyarakat pedesaan.

Selama ini asuransi hanya ada dan berhubungan erat dengan masyarakat perkotaan saja sedangkan untuk masyarakat pedesaan kurang bahkan belum ada. Apakah ini terjadi karena kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat mengenai asuransi khususnya masyarakat pedesaan ataukah memang tidak adanya program dari asuransi untuk masyarakat pedesaan.

Untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat pedesaan mengenai pentingnnya asuransi perlu adanya suatu program asuransi yang melibatkan masyarakat desa secara keseluruhan misalnya memberikan penyuluhan agar masyarakat desa bisa memahami manfaat asuransi sesungguhnya.

Pada kenyataan selama ini pihak asuransi hanya mengadalkan besaran nilai pertanggungan yang dibayarkan kepada tertanggung sebagai promosi untuk mendapatkan nasabah asuransi sebanyak-banyaknya. Namun pada akhirnya tetap saja tidak banyak yang mau bergabung untuk memanfaatkan jasa asuransi tersebut karena masyarakat saat ini sudah semakin jeli melihat permasalahan apakah program asuransi tersebut bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya atau tidak, seandainya terlalu membebani biaya hidup meskipun manfaatnya cukup besar maka mereka akan menghiraukan program tersebut.

Dulu AMD dikenal sengan kepanjangan ABRI Masuk Desa tapi sekarang beralih menjadi Asuransi Masuk Desa.

Asuransi masuk desa ini perlu karena kehidupan tidak hanya berlangsung di kota dan resiko kecelakaan juga tidak jauh berbeda antara masyarakat kota dan masyarakat pedesaan. Misalkan saja seorang petani melakukan aktifitasnya di sawah atau kebun tentu tidak terlepas dari kemungkinan kecelakaan kerja.

Untuk program asuransi masuk desa sebaiknya dilakukan adanya kerja sama antara pihak lembaga pengurus desa dengan pihak asuransi untuk mempermudah control antara hak dan kewajiban dari masing-masing pihak (Pihak penanggung dan tertanggung).






Wednesday, September 2, 2009




Manfaat Bengkuang untuk Kesehatan

Buah putih denga rasa segar ini ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Bengkuang yang dalam bahasa latinnya Pachyrhizuserosus dapat mencapai panjang 4-5 meter dengan menjalar. Umbinya mengandung gula, fosfor, pati dankalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasl dari suatu oligosakorida yang di sebut inulin ( pati sayuran )

Inulin telah digunakan sebagai pengganti gula dan penurun kalori makanan seperti es krim, produduk susu dan roti. komponen ini tidak dapat dicerna enzim dalam usus manusia, sehingga melewati mulut dan usus tanpa di metabolisme. dalam usus besar barulah insulin mengalami fermentasi oleh mikroflora usus menjadi asam lemak dan laktat, dengan hasil samping berupa biomassa bakteri dan gas. Karena sifat yang tidak tercerna ini inulin cocok dikonsumsi penderita diabetes. Sifat penting dari inulin adalah sebagai serat makanan, sifat ini berpengaruh pada fungsi usus dan perbaikan parameter dalam darah.

Inulin mempengaruhi fungsi usus dengan meningkatkan massa feses dan meningkatkan frekuensi defekasi terutama pada penderita konstipasi. Perbaikan parameter lemak dalam darah, antara lain penurunan kadar triliserida serum dan kolesterol darah pada penderita hypercholerolemia.

sumber: berbagai sumber






Wednesday, May 20, 2009




Nelayan Pantai Weru








Pantai Weru tentunya sangat asing bagi wisatawan diluar Flores Timur, salah satu pantai timur yang dimiliki oleh Desa Watotutu-Waimana I, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur memiliki pemadangan yang sangat eksotis dipagi hari, wisatawan dapat menyaksikan sunrise yang begitu indah juga kegiatan petani nelayan. Pukul 07.00 WITA para nelayan yang turun dari rompong membawa hasil tangkapannya, dan para ibu serta para tetangga sudah siap dibibir pantai mennyambut para suami mereka setelah semalaman bertarung dengan tangkapannya. Tapi sayang ketika saya kesana, musim ikan belum waktunya, sehingga hasil tangkapan tak begitu banyak.

Pagi-pagi buta saya sudah berangkat ke pantai ditemani Ina, ipar suami saya. Semalam saya berjanji dengan suami saya untuk menjemputnya di pantai, dan ia berpesan kepada saya supaya jangan terlambat. Suami saya bukanlah seorang nelayan, tetapi dia gila memancing. Sepanjang perjalanan pulang kampung yang dibicarakan hanya memancing dan kelaut. Benar...., hanya satu malam saja ia dirumah langsung turun kelaut. Sampai dipantai ternyata saya bukanlah yang paling awal, di pantai para istri nelayan, tengkulak dan pembeli telah siap dengan kepentingannya masing-masing.

" Syukurlah belum datang..." kataku kepada Ina
" ah....itu kak Endi, kak.! " kata Ina sambil menunjuk perahu motor yang mendekat kepantai
" mana....In...yang mana ? " mataku mencari-cari kapal yang ditunjuk oleh Ina
" itu...kak, nah itu yang berdiri itu kak Endi "
" o.... wah kak Endi kelihatan belopor ( besar/gemuk) sekali kalo begitu " saya mulai bisa mendapati suami saya yang berdiri diatas perahu.

Tak lama perahu motor yang dikemudikan oleh Panus Ama dan diawaki oleh suami saya merapat kepantai. Saya begitu senang melihat suami saya, tapi...kok agak gelap, padahal ia baru turun satu malam. Bak nelayan profesional suami saya menurunkan pukat dari bodi kapal, ternyata hasilnya tak mengecewakan. Kami yang sudah menunggu sedari tadi langsung menyambut hasil tangkapan dan melepaskan ikan yang terjerat pukat. Matahari terasa sangat terik, tetapi mereka dengan senang hati berkerja, bagi orang awam seperti saya yang baru melihat kegiatan nelayan untuk melepasakan satu ikan dari pukat perlu waktu yang lama. Satu pukat telah selesai, pukat berikutnyapun selesai, saatnya pembagian jatah.
" Lho...saya kok juga dapat jatah pembagian ikan ? " tanya saya kepada Ina
" Ya...., karena kak telah bantu mereka melepaskan ikan dari pukat "
" ha...ha...ha...padahal hanya beberapa saja yang dapat saya lepas, selebihnya saya hanya pegang-pegang saja, karena susah "
" ah...mama curang itu, harusnya mama tidak dapat " jawab suami saya yang mendengar percakapan saya dengan Ina
" Ini juga bawa pulang ma...., ikan ini kita punya " kata suami saya sambil menberikan satu ember plastik ikan
" ouw...ouw...ini kita punya? " saya terheran
" ya ! nanti dirumah belah dan jemur, supaya kita bawa pulang ke Denpasar"

Ikan hari ini yang kami dapat cukup banyak, hasil rintas dan pembagian jatah cukup untuk lauk hari ini dan di jemur untuk dijadikan ikan asin.


Rahasia Perawatan Rambut Saat Musim Hujan



Sepanjang musim hujan , negara kita beriklim tropis selalu mengalami kondisi hujan yang disertai angin yang ada kalanya cukup kencang. Tentu saja Anda harus waspada, karena percikan air hujan dan angin berpotensi membuat rambut kusut.
Lalu adakah cara untuk menjaga agar rambut tetap rapi, sehat dan bersih selama musim hujan? ikuti tips dibawah ini :

Hindari hairspray dan gel
semasa musim hujan simpan baik-baik dua produk penataan rambut ini. Pasalnya bahan-bahan yang terkandung di dalamnya berpotensi membuat rambut menempel ke kulit kepala.

Pijat kulit kepala
setiap malam sebelum tidur, biasakan memijat kulit kepala dengan ujung jari, aktifitas ini berfungsi untuk melancarkan peredaran darah kulit kepala.

Rajin creambath bila biasanya anda pergi ke salon untuk creambath hanya sebulan sekali, maka saat musim hujan lakukan crambath secara teratur, minimal dua kali seminggu untuk merawat rambut





Friday, May 8, 2009





Pulang Kampung Ke Waimana Bagian 2


Perjalanan memang sangat membosankan, dilengkapi dengan hari-hari yang menjemukan. Makan, tidur, jalan-jalan keliling kapal, duduk bengong menikmati luasnya laut. Selama empat hari kami benar-benar menjadi pelaut, bersyukur kami tidak bersisik, kata saya dalam hati. Suami saya sudah sangat resah, setiap sampai pelabuhan dia menghitung jam, kapan kapal akan sampai pelabuhan larantuka. Sejenakn kami menghabiskan waktu di cafetaria, menghilangkan penat yang mendera, sambil memesan sekotak nasi seharga Rp.12000 dan segelas kopi seharga Rp2000 nett, sebagai selingan menu makanan selama dalam perjalanan. Bisa dilihat perbandingan menu yang kami dapat dari kapal dan menu yang kami beli di cafetaria.
Seolah-olah semua yang ada dalam kapal bisa menjadi uang, berikut dafatar harga yang terdapat pada KM Awu
Sampoerna Merah 12 Rp. 12000
Dji Sam Soe kretek 12 Rp 12000
Pop Mie Rp 6000
Nasi Ayam Rp 12000 ( Cafetaria)-Rp 10000 ( ABK Kapal )
Air Panas Rp 2000 ( Cafetaria)-Rp1000 ( Pantry)
Roti Bulat Rp 2000
Kopi Rp 2000
Teh hangat Rp 2000
Air mineral Rp 5000
Charge HP Rp 5000
Kasur matras Rp 5000

Kami sebenarnya tidak terlalu kaget jika semua barang-barang tersebut harganya jadi melonjak naik, kami pikir itu adalah wajar jika harga pokok ditambah pajak pelayanan. Yang membuat saya heran air panas pun dijual, charge untuk HP dan matraspun dipungut biaya, bukanya dimasing-masing dek ada colokan untuk charge tapi mengapa hampir semua colokan itu rusak? dan bukankah matras itu harusnya kami dapat secara cuma-cuma karena merupakan fasilitas kapal sehingga kami tidak perlu membayar sewa, disini saya mengeluh bukannya masalah uang, tetapi sebagai penumpang saya berhak tau fasilitas yang saya dapat. Atau mungkin pihak perusahaan KM Awu mempunyai kost operasional yang tinggi sehingga dari penjualan tiket, pihak perusahaan masih merasa rugi hingga mereka harus mengurangi segala fasilitas yang berhak kami dapatkan.

Contoh kecil yang membuat saya sangat kecewa, saya tidak tahu apakah itu suatu kebijakan management atau permainan ABK, jika melihat foto diatas itu adalah menu makan siang dan makan malam kami, sedangkan photo yang kedua adalah menu di cafetaria. Ketika kami mendengar pengumuman untuk mengantri makan siang, para ABK sibuk menjajakan makanan kepada penumpang. Yang sudah diketahui pasti menunya jauh lebih layak dari pada menu " standart " KM Awu. Dari pengalaman yang saya alami dapat dijadikan pelajaran bagi para pemudik yang naik KM Awu, dengan biaya yang minim, danmengalami masalah seperti saya, tidak bisa makan dengan menu yang seperti itu ada bebertpa tips :
1. Siapkan lauk kering yang kira-kira bisa bertahan lama
2. Bagi perokok berat belilah rokok didarat
3. Bawalah air yang cukup selama perjalanan
4. Charge penuh HP, dan hemat penggunaan, jika HP tidak digunakan lebih baik dimatikan
5. Siapkan peratan makan ( sendok, gelas )
6. Bawa makanan ringan, kopi atau teh

bersambung.........................





Saturday, April 18, 2009





Pulang Kampung Ke Waimana Bagian 1

Setelah enam tahun sabar menunggu saat yang kami rindukan, menghirup segarnya udara pedesaan, bercengkrama dengan saudara, melaut, dan makan ikan segar. Karena selama 6 tahun ini kami jarang mendapatkan ikan segar, maklum di kota besar seperti Denpasar sangat susah untuk mendapatkan ikan segar, munhkin ikan yang dijual di pasar itu ikan yang sudah 3-4 hari di es. Tapi untuk sampai kampung bukanlah hal yang gampang, perlu perjuangan, peluh dan air mata.


Dari Denpasar kami berangkat hari Senin tanggal 9/4/2009 ( red), pukul 23.00 WITA menuju pelabuhan Benoa, karena dari pihak petugas tiket sudah diultimatum untuk tidak terlambat, kami dengan perbekalan kami tiba di Benoa pukul 23.40 WITA. Benar KM. Awu telah menunggu kami dengan sabar, " syukurlah belum berangkat.... " kata ku dalam hati
" no....., kira-kira kapal nanti akan berangkat jam berapa ? aku bertanya pada suamiku yang duduk sambil menata nafas.
" Tidak tahu....." jawabnya pendek
"............, selamat malam , para penumpang KM. Awu, diberitahukan kepada seluruh penumpang dan Anak Buah Kapal, KM Awu akan diberangkatkan dari pelabuhan Benoa-Bali pada pukul 06.00 WITA dengan tujuan pelabuhan Lembar-Lombok, terima kasih...."
Ah....ternyata pertanyaan saya dijawab oleh bagian informasi, tapi jawaban yang mereka berikan tidak membuat saya senang, dengan berangkat jam 06.00 pagi berarti kami harus menginap di kapal semalam tanpa melakukan perjalanan berarti, dengan begitu waktu kami terbuang dengan percuma.
Sedikit penghiburan saya dapat, setelah saya memperhatikan jam yang tertera pada hand phone menunjukan pukul 01.00 WITA dini hari. Meskipun masih lima jam, setidaknya hari sudah menginjak hari Selasa. Dengan kondisi kapal yang panas, pengap dan penuh dengan asap rokok, saya berusaha memejamkan mata, dengan harapan ketika saya bangun nati kapal sudah berangkat. Hiruk pikuk para penumpang dan pengantar juga asongan, membuat saya susah untuk terlelap. Saya ambil hand phone untuk memastikan pukul berapa?
"......huh...., masih lama " saya menggerutu
Saya perhatikan suami saya, dia sudah dapat tidur, meskipun saya tahu bahwa ia belum nyenyak benar.


" lebih kurang 30 menit kedepan, KM. Awu akan berangkat dengan tujuan pelabuhan Lembar-Lombok........"
Pengumuman yang baru saja di sampaikan membuat saya terbangun dari tidur, begitu juga dengan suami saya. Kebetulan kami mendat tempat tidur tepat didepan kamar mandi deck 3 bagian belakang, lambung kiri kapal sehingga saya tidak perlu susah payah mencari letak kamar mandi. Kapal sedikit lenggang dengan turunya para pengantar, teman deck saya yang tidur berhadapan dengan kami bawaanya begitu banyak, satu los dari atas hingga bawah sarat dengan barang. Ketika saya bertanya kepada mereka akan turun mana ? mereka menjawab akan turun Alor. Ternyata mereka sama jauhnya dengan kami. Dengan penuh semangat saya berniat mandi, berharap dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan ini. Jika flash back sudah satu tahun kami tidak melakukan perjalan jauh, apalagi berdua.

Kamar mandi dengan "shower", yang tak begitu bersih, saya rasa wajar untuk kelas ekonomi, tapi....air buanganya itu yang membuat saya sedikit ngeri. Mungkin pembuanganya tidak bagus, sehingga air yang sudah dibuang kembali lagi. Dengan wajah segar pagi itu kami berkeliling kapal dan berakhir di deck 7 bagian belakang, di cafetaria kami duduk menikmati pagi dan mendengarkan musik khas daratan timor. Saya berpikir sang operator ternyata mengerti juga akan kesenangan penumpangnya yang nota bene kebanyakan dari daerah timor. Sambil menunggu makan pagi, kami menyantap bekal yang kami bawa dari rumah.

"............mohon perhatian bmangatagi penumpang kelas ekonomi, makan pagi sudah siap dan dapat diambil di pantry deck 4 "
Dengan semangat saya bergegas menuju deck 4, tapi saya lupa kalau saya tidak tahu dimana deck 4 dan pantry berada, hingga saya bertemu dengan gadis yang tidur dibelakang saya.
" kamu tahu deck 4 tempat mengambil makan pagi ? " tanya saya
Gadis itu menjawabnya dengan anggukan dan senyuman, kemudian saya mengikutinya dari belakang. Wow.....sepaktukuler (red), saya harus mengantri untuk mengambil jatah makan. Hingga tiba giliran saya, saya membayangan makan pagi yang sarat dengan gizi dan memenuhi standart sesuai dengan mahalnya tiket yang harus kami beli. Dengan membawa dua kotak nasi dan dua gelas air mineral saya kembali ke cafetaria. Suami saya sudah menunggu dengan menu apa dia sarapan pagi kali ini. Oh....Tuhan bukannya kami mengecilkan rejeki yang telah engkau beri kepada kami tetapi lihatlahi nasi putih, dengan telur dadar tepung dan kuah garam ini. Angan saya langsung hilang, dan kami berikan salah satu nasi kami kepada gadis yang menemani saya. Dia bernama Theresia, kami biasa memanggilnya Eshi asli Botun berusia 16 tahun, dia kerja di Bali dan sedang pulang kampung.

"Hai.........Eshi, apa kabar? jika kamu baca ini ,kami mengucapakan selamat pesta paskah......"
" kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada Eshi, salam untuk nenek Eshi dari kami......."





bersambung..................




















Custom Search